Added Value Ekspor Briket Tempurung Kelapa Bagi Negara.


Kita pernah diskusi mengenai added value ekspor briket tempurung kelapa bagi negara. Nilai tambahnya bukan hanya di pajak, penyerapan tenaga kerja dan komponen lainnya, loh. Yang terasa signifikan adalah industri manufaktur. Hmm, manufaktur.. Apa hubungan kelapa sebagai tree of life dengan manufaktur? Sebelum masuk kesana, saya akan ulas mengenai gambaran besar manufaktur Indonesia. Saat ini kita dinilai sudah menjadi basis produksi industri manufaktur terbesar di ASEAN. Menjadi basis produksi itu cita-cita lama sejak zaman presiden SBY, sejak dulu  pemerintah ingin mentransformasi ekonomi agar fokus terhadap pengembangan industri pengolahan nonmigas. Lalu ada pergeseran dari commodity based ke manufactured based. Manufaktur punya peran signifikan dalam menggenjot perekonomian nasional karena lebih produktif dan memberikan efek berantai yang luas. Industri manufaktur mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menyerap banyak tenaga kerja, menghasilkan devisa dari ekspor, serta menyumbang terbesar pajak dan cukai. Pemerintah berharap kita semakin mengurangi ekspor sumber daya alam mentah nusantara tanpa pengolahan. Naaah, ada benang merahnya khan antara industri manufaktur dengan ekspor briket tempurung kelapa?

Apabila dilihat dari sisi pertumbuhan manufacturing value added (MVA), Indonesia menempati posisi tertinggi di antara negara-negara di ASEAN. MVA Indonesia mampu mencapai 4,84%, sedangkan di ASEAN berkisar 4,5%. Di tingkat global, Indonesia saat ini berada di peringkat ke sembilan dunia. Industri manufaktur diharapkan mampu meningkatkan kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Bank Indonesia menilai, sektor industri itu sebagai indikator majunya sebuah negara.

Industri manufaktur saling berkaitan dengan kebutuhan barang setengah jadi. Untuk mendorong pertumbuhan industri manufaktur perlu didukung oleh industri di sektor hulu. Untuk itu, pemerintah perlu berkomitmen menjaga kinerja industri hulu. Naaah, indutri pengolahan kepala yang mengolahnya menjadi briket tempurung kelapa untuk pasar ekspor merupakan industri hulu.

Daripada kita mengekspor sumber daya alam mentah, lebih baik mengolahnya didalam negeri. Iya, seperti yang kami lakukan sekarang. Saat ini industri briket tempurung kelapa tumbuh pesat. Awal-awal kami terpaksa mengimpor mesin dari Cina. Tentu saja butuh waktu, sementara pabrik harus terus beroperasi dan permintaan meningkat. Jadi, kami sangat mendukung industri manufaktur dalam negeri, karena itu amat mendukung industri yang kamiu geluti. Membeli mesin pengolahan dalam negeri dengan kualitas yang sama, tentu amat menghemat waktu dan suku cadang tentu bisa tersedia.

Betapa besar multiplier effectnya jika semua berjalan simultan. Pembuatan briket tempurung kelapa secara modern, membutuhkan otomatisasi. Di industri ini membutuhkan mesin-mesin pendukung seperti mesin Diskmill, pengaduk Adonan Briket, Pengulen Adonan Briket dan Pencetak Briket, Oven Briket, Pengayak Arang, Hammer Mild, Pemotong Briket. Tentu saja mesin-mesin tersebut dalam kapasitas pabrik. Untuk itu, kami bekerjasama dengan Infinitum Bisnis Indonesia yang menyediakan manufaktur  pendukung produksi.
Selama ini, data Kementerian Perindustrian menunjukkan tahun ini terdapat tujuh sektor unggulan manufaktur yaitu logam dasar, makanan-minuman, alat angkutan, mesin dan perlengkapan, kimia, farmasi, serta elektronik. Biar lebih ada gambaran, begini…. Produksi Kelapa Indonesia periode 2010-2015 mencatat pertumbuhan 2,24 persen menjadi 16,72 miliar butir. Bayangkan, kalau seandainya separuhnya saja diolah didalam negeri dan sebagian diproduksi menjadi briket tempurung kelapa, berapa banyak mesin yang dibutuhkan?? Itu dari sisi Industri manufaktur. Multiplier effect lainnya, agen-agen penjual suku cadang akan hidup. Dan siswa-siswa SMK dapat magang dan mempelajari mesin-mesin tersebut. Sudah dulu ya tuips kultwit mengenai multiplier effect industri briket tempurung kelapa dari sisi manufaktur. Pokoknya ingat saja, kita akan mendapatkan banyak benefit dengan mengolah sendiri sumber daya alam kita ketimbang mengekspornya dalam bentuk raw material.

#industrimanufaktur #briketTempurungKelapa #KelolaSDAsendiri #perkuatekspor

Sumber : https://chirpstory.com/id/JhonVeter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 macam Produk Unggulan yang bisa dihasilkan dari sabut kelapa

Membuat Briket dengan mesin

Manfaat Akar Kelapa Untuk Kesehatan dan Kehidupan Sehari-hari