Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Mahasiswa KKN Kebangsaan Ubah Limbah Tempurung Kelapa Jadi Briket

Gambar
Foto: Dok. Mahasiswa KKN Kebangsaan Lhokseumawe  - Mahasiswa KKN kebangsaan di Desa Molamahu, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo berinovasi memanfaatkan limbah tempurung kelapa. Limbah itu mereka ubah menjadi briket yang ramah lingkungan. "Melihat banyaknya komoditas dan limbah tempurung kelapa disekitaran desa setempat membuat kami berinisiatif untuk me-reuse-nya kembali menjadi bahan bakar energi terbarukan yakni briket tempurung kelapa," kata Dea Nadhila, mahasiswa KKN kebangsaan 2017 perwakilan Universitas Malikussaleh, Aceh dalam ketarangan tertulis kepada detikcom, Kamis (17/8/2017). Menurutnya, briket itu dihasilkan dari pemanfaatan limbah tempurung kelapa yang sering kali tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal, produksi kelapa pasti banyak dan berkepanjangan sehingga jika disulap menjadi energi alternatif pasti harga jualnya relatif jauh lebih murah dibandingkan bahan bakar konvensional. Hadirnya energi itu, diharapkan dapat

Kompor Biomassa untuk Pengentasan Kemiskinan Energi

Gambar
Dalam melakukan pengembangan program ecoMasjid guna pembangunan kemandirian energi umat, Lembaga PLH & SDA MUI telah membeli dan melakukan uji coba dua tipe tungku biomasa dari  Primestove  serta  ACE 1  yang langsung diimpor dari Afrika. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang tentunya akan sesuai dengan daerah serta situasi oleh masyarakat setempat. Saat ini pengembangan sedang dilanjutkan untuk pembuatan kompor biomasa berbahan bakar biomasa dari briket sampah organik. Kemiskinan energi terjadi akibat kurangnya akses terhadap layanan energi modern. Tingkat kesejahteraan suatu masyarakat dipengaruhi dari tingkat konsumsi energi. Pada sebagian besar masyarakat negara berkembang, tingkat penggunaan energi sangat rendah karena memerlukan usaha dan waktu yang banyak untuk mengumpulkan bahan bakar. Bahan bakar yang digunakanpun sangat kotor dengan tingkat polusi tinggi. Umumnya penduduk pedesaan sangat bergantung pada biomassa tradisional seperti kayu bakar, arang, s

KADIN Siap Lahirkan 1 Juta Pengusaha Baru

Gambar
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia terus bekerja mencetak dan melahirkan pengusaha-pengusaha baru hususnya yang bergerak di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) di seluruh Indonesia. Menurut Eddy Ganefo Ketua Umum KADIN Indonesia, sekarang pengusaha di tanah air baru mencapai 1,65 persen dari total penduduk, itu masih sangat sedikit. “KADIN harus melahirkan pengusaha-pengusaha baru khususnya yang bergerak di sektor UKM, idealnya di Indonesia ini harus ada 5 juta pengusaha, dan saat ini baru 4 juta. Jadi kita harus ciptakan satu juta pengusaha lagi, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo,” ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat KADIN Indonesia, Jl. HOS. Cokroaminoto, No. 122, Jakarta (27/02/2018) Dalam rangka mencetak sebanyak-banyaknya pengusaha (ditargetkan mencapai 1 juta pengusaha baru sampai 2020) KADIN memiliki beberapa program unggulan, diantaranya program  Goes To Campus.  Dimana KADIN membekali Mahasiswa tingkat akhir agar mereka mempunyai jiwa  enterpreneur  atau

Charcoal Market is Projected to Reach $6,492.8 Million by 2023: P&S Market Research

Gambar
NEW YORK, April 30, 2018 (GLOBE NEWSWIRE) -- According to the new market research report published by P&S Market research, the global  charcoal market  is projected to reach $6,492.8 million by 2023, the market growth is primarily driven by the growing applications of charcoal as a metallurgical fuel in the smelting and sintering of iron ores, case hardening of steel, and production of pure silicon and ferro-silicon. Based on application, the charcoal market is segmented into metallurgical fuel, barbecue, industrial, filtration, and others, where the category of “others” includes medical, pharmaceutical, horticulture, automotive, and art applications. Metallurgical fuel is estimated to contribute the largest revenue to the market in 2017, accounting for more than 65.0%. Charcoal is widely used for metallurgical applications, such as the smelting and sintering of iron ores, production of pure silicon and ferro-silicon, case hardening of steel, and extraction of non-ferrous meta

Rangsang Ekspor, Indonesia Berharap Barang Value Added Tembus Korea

Gambar
JAKARTA  - Kementerian Perdagangan mencatat nilai ekspor Indonesia ke Korea terus mengalami penurunan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Bahkan pada 2016, Kemendag mencatat total perdagangan Indonesia-Korea hanya sebesar USD14,8 miliar atau turun 11% dari 2015. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian dunia yang mengalami penurunan sehingga berpengaruh terhadap nilai jual komoditi untuk bahan baku industri. Oleh karena itu, permintaan bahan baku Korea sebagai negara industri juga ikut menurun. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dijpen) Ari Satria mengatakan, untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Korea, pihaknya menyiapkan beberapa alternatif. Cara pertama adalah dengan mengekspor barang-barang setengah jadi. "Kita usahakan yang  value added  lah jangan sampai kita hanya bahan baku yang harganya fluktuatif. Minimal barang setengah jadi," ujarnya di Hotel Sheraton, Jakarta, Kamis (13/7/2017). "Atau kalau tidak jadi, kita

Using agro-waste residues, charcoal to provide alternative energy

Gambar
Over times, there has been growing concern over indoor pollution which the World Health Organisation (WHO) said each year close to 4million people die prematurely from illness attributable to household pollution from inefficient cooking practices using polluting stoves paired with solid fuels and kerosene. According to WHO: “These cooking practices are inefficient and used fuel and technologies that produce high level of household air pollution with a range of health damaging pollutant including small soot particles that penetrate deep into the lung.” While the fight against use of harmful energy mostly firewood is ongoing at the global level in order to curb pollution and felling of trees for energy consumption; government, stakeholders and academia have embarked on research to come up with an alternative sources of energy which is environmental friendly. Among the many alternatives are clean looking stoves and renewable energy sources of energy. However, a n

Industri Kelapa Butuh Inovasi Teknologi

Gambar
SERPONG, KRJOGJA.com -  Guna mengembangkan industri kelapa ,diperlukan pengembangan teknologi yang kuat dan tepat guna. Padahal, Indonesia adalah salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan total produksi buah sekitar 14 miliar butir per tahun (APCC, 2015). Akan tetapi posisi ini tidak menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor produk turunan kelapa. Demikian disampaikan Asdep Perkebunan Holtikultura Kemenko Perekonomian Wilistra Dannya dalam FGD Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Selasa (10/07/2018).  Turut hadir Bupati Kabupaten Lingga  Alias Wello, S.IP selaku pelaksana, Bupati Gorontalo selaku Ketua Umum KOPEK Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd, Bupati Indragiri Hilir Drs. H.M. Wardan, M.P., Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur  H. Robby Nahliansyah, Bupati Buol dr. Amiruddin Rauf, Sp.OG. Selain itu beberapa lembaga atau kementerian turut diundang seperti BPPT, Kemenristek Dikti, LIPI dan SEAMEO BIOTROP.  Dia menjelaskan menurut data Sahabat Ke

Utilize Waste Coconut Shell, And Produce Billions of Rupiah.

Gambar
Ilustration JAKARTA, NNC - Researcher of Soil Neneng Research Institute Laela Nurida said that the Indonesian Soil Research Institute records that Indonesian agriculture annually produces about 25.4 million tons of waste, consisting of coconut shell, rice husk, coconut shell, oil palm shell, corncob, and cassava stalks. Neneng added that biochar can be distributed in a way, evenly distributed (plant path), and embedded into planting holes. According to him, the application in a distributed way is done by immersing biochar together with the final soil treatment. If applied in a runway on the planting path, biochar is covered with soil before planting. "Applications in a more practical way are dispersed, but the risk of being transported by water during rainfall is higher than that of the array or on the planting hole." The application in a run or on the planting hole requires more labor, "said Neneng, in a press release on Sunday (15/4/2018). In dryland that is

Energi Terbarukan Mini Briket Batok Kelapa

Gambar
Awalnya Coba-Coba, Hasilkan Ratusan Juta Manfaatkan bahan baku batok kelapa untuk barang berharga, anak muda pengusaha mini briket di Limapuluh Kota, mampu manfaatkan peluang pasar dunia.  Meski awalnya hanya coba-coba, sekarang buka lapangan kerja dan hasilkan ratusan juta setiap bulannya. Bongkahan arang  berukuran mini ditungku pengolahan usaha mini briket bak emas hitam yang siap menghasilkan rupiah. Manfaatkan limbah batok kelapa. Briket merupakan bahan bakar yang digunakan untuk banyak kebutuhan diberbagai negara. Seperti di Timurtengah, Eropa, Korea dan Jepang. Beda negara beda kegunaannya. Mulai dari pemanas ruangan saat musim dingin, di Eropa atau untuk pemantik syisya di Timurtengah, hingga pembakar makanan barbeque atau untuk pemanas air dan ruangan Sauna di jepang atau Korea. "Awalnya hanyo cubo-cubo sajo, sebab banyak tampuruang karambia nan tabuang sajo di Pasa Ibuah( Awalnya hanya coba-coba saja, sebab banyak bahan baku batok kelapa  terbuang saja di